Membayangkan kembali employee experience dan keterlibatan

Ruang lingkup employee experience (EX) telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Ini bukan hanya tentang keterlibatan di tempat kerja tetapi juga tentang berkembang dalam semua aspek pekerjaan dan kehidupan karyawan Pemimpin bisnis dan tim HR ingin menciptakan lingkungan tempat karyawan dapat berkembang dan tetap produktif serta terlibat sembari memberikan hasil bisnis. Tidak mengherankan jika prioritas nomor satu HR adalah meningkatkan EX dan proposisi nilai karyawan (Employee Value Proposition/EVP).¹

Karyawan adalah keunggulan kompetitif bisnis, dan employee experience adalah cara mereka bersaing. Jika EX menurun dibandingkan dengan janji perusahaan, karyawan akan buka suara tentang hal itu dengan masalah seperti bekerja fleksibel dan kesejahteraan di garis depan pikiran mereka sejak pandemi. EX yang berhasil perlu memastikan proposisi nilai selaras dengan nilai dan kebutuhan karyawan serta hidup sehari-hari. Menciptakan lingkungan ini memerlukan hubungan yang akrab dengan apa yang penting bagi karyawan Itulah sebabnya mendengarkan karyawan dengan cara yang lebih terarah dan lebih cerdas adalah dasar dari EX yang berhasil. Hal ini menjadi pembeda antar perusahaan. Hal ini juga memungkinkan para pemimpin menganalisis apa yang dikatakan karyawan mereka versus apa yang mereka lakukan, hal ini memungkinkan mereka mendapatkan untung dalam manfaat dan peluang investasi mereka dalam merancang pengalaman dengan lebih sengaja — untuk mengoptimalkan dampak dan biaya. 

^{1. Sumber: Mercer’s 2024-2025 Global Talent Trends.}