Bentuk kerja baru: Menjadi organisasi yang relevan 

Keberlanjutan bukan lagi kegiatan khusus. Banyak organisasi saat ini membuat komitmen terhadap sasaran lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Para pemimpin di bidang ini mengubah diri mereka menjadi berkelanjutan pada tingkat inti.  

Meskipun aspek lingkungan dari pekerjaan ini sangat penting, perusahaan menyadari bahwa mereka perlu lebih memperhatikan dimensi sosial agenda ESG dan memastikan “keberlanjutan karyawan”. 

Saat organisasi merancang ulang cara kerja mereka, penting bagi mereka untuk meningkatkan standar dan memenuhi kebutuhan karyawan mereka yang belum terpenuhi. Pekerjaan ini harus inklusif dan mencakup semua orang, mulai karyawan hingga kontraktor, bersama pekerja di ekosistem rantai pasokan yang lebih luas.  

Organisasi harus menghadapi tantangan untuk membangun masa depan kerja yang sehat, tangguh, dan adil dengan menerapkan komitmen berani terhadap standar kerja baru. Ini mulai terjadi. Misalnya, satu dari empat perusahaan bergerak menuju dorongan berbasis AI yang mendorong karyawan untuk meningkatkan prospek kesehatan, kekayaan, dan karier mereka. Sementara 88% profesional SDM menjadikan “standar kerja yang baik” sebagai prioritas. 

Organisasi yang terkait dapat membedakan diri sebagai pemberi kerja pilihan dengan unggul dalam cara mereka menangani “S” dalam ESG dan dengan memastikan mereka menerapkan standar tertinggi. Pekerjaan ini termasuk memberikan imbalan yang adil, upah dan pensiun hidup yang layak, serta fleksibilitas dan mobilitas. Hal ini melibatkan fokus pada kesejahteraan, pengembangan, dan reskilling total. Hal ini memerlukan tujuan yang menginspirasi serta keragaman, kesetaraan, dan budaya inklusi yang kuat. Perusahaan yang membedakan diri dengan cara ini dikenal sebagai organisasi yang “berhubungan”. Mereka memakai lencana ini dengan bangga.